Lapangan terbang Internasional Seattle- Tacoma di Amerika Serikat( AS) dilanda serbuan siber. Perihal itu berakibat pada kendala terhadap akses internet, telepon genggam, email serta beberapa sistem yang lain.
Serbuan ini merupakan hari ketiga berturut- turut pada Senin( 26/ 8).
Laporan VOA Indonesia yang dilansir Selasa( 22/ 8/ 2024) menyebut kalau Otoritas Port of Seattle selaku tubuh pemerintah yang mengelola Pelabuhan Laut serta Lapangan terbang Internasional di Seattle tersebut saat ini masih melaksanakan penyelidikan buat mencari pemicu terputusnya akses internet serta tengah berupaya memulihkan layanan supaya bisa kembali beroperasi seluruhnya.
” Kami bekerja selama waktu buat memulihkan layanan berarti serta memitigasi akibatnya terhadap para penumpang kami,” ucap direktur pengelola penerbangan lapangan terbang tersebut, Lance Lyttle, dalam konferensi pers.
Lyttle berkata pihak lapangan terbang tengah melaksanakan investigasi dengan dorongan dari pakar dari luar serta bekerja dengan beberapa pejabat federal, tercantum Tubuh Keamanan Transportasi AS( TSA) serta Tubuh Proteksi Perbatasan serta Bea Cukai.
Sepanjang ini pihak berwenang belum merilis perinci terpaut dari kendala yang berlangsung, tetapi Lyttle berkata kalau kendala tersebut tidak pengaruhi keahlian petugas TSA buat mengecek penumpang.
Beberapa maskapai penerbangan, semacam Delta serta Alaska, tidak memberi tahu terdapatnya penghentian layanan akibat kendala yang terjalin. Kedua maskapai tersebut memakai Lapangan terbang Seattle- Tacoma selaku pusat aktivitas. Tetapi, kendala tersebut berakibat pada sistem penyortiran bagasi di lapangan terbang, yang membuat para maskapai memperingatkan penumpang buat tidak menaruh koper mereka di bagasi buat menjauhi penundaan.
Tidak hanya itu, pihak lapangan terbang pula menyarankan penumpang supaya memakai aplikasi maskapai buat mengakses tiket penerbangan serta mengenali no gerbang ataupun gerbang penerbangan mereka.
3000 Penerbangan di AS Seattle Dibatalkan Imbas Kendala IT CrowdStrike
Lebih dahulu, ribuan penerbangan Amerika Serikat( AS) dihentikan pada Jumat, 19 Juli 2024 sebab pemadaman teknologi data( TI) sebab pembaruan aplikasi CrowdStrike.
Tidak cuma penerbangan, namun kendala pula menyerang lembaga pemerintah serta bisnis di segala dunia sehingga menimbulkan penumpang terdampak, membatalkan prosedur kedokteran serta menganggu layanan 911.
Industri keamanan siber berkata berkata bencana itu tidaklah insiden keamanan ataupun serbuan siber. Tetapi, kegagalan teknis ini melumpuhkan maskapai, bank, lembaga pemerintah sampai layanan darurat di segala dunia. Demikian dilansir dari CNN, Sabtu( 20/ 7/ 2024).
Sampai Jumat( 19/ 7) malam, lebih dari 3. 000 penerbangan masuk serta keluar Amerika Serikat sudah dibatalkan serta lebih dari 11. 000 ditunda, demikian bersumber pada FlightAware. com.
Lapangan terbang Internasional Charlotte Douglas di North Carolina mengimbau penumpang buat tidak tiba ke lapangan terbang kecuali sudah mengonfirmasi penerbangannya. Para turis kebimbangan di lapangan terbang tersibuk di dunia di Atlanta, terdampar dikala berupaya buat mendatangi acara- acara menekan.
Federal Aviation Administration( FAA) memantau dengan teliti permasalahan teknis yang berakibat pada sistem TI di maskapai Amerika Serikat.“ Sebagian maskapai sudah memohon dorongan FAA buat melaksanakan groundstop sampai permasalahan ini terselesaikan,”
Industri keamanan siber CrowdStrike yang kliennya merupakan Microsoft secara aktif bekerja sama dengan pelanggan yang terserang akibat cacat dalam satu pembaruan konten buat host windows.“ Ini bukan insiden keamanan ataupun serbuan siber,” ucap CEO CrowdStrike di media sosial X dulu bernama Twitter.
Kurtz menjanjikan pelanggan“ transparansi penuh” tentang gimana pemadaman terjalin. Ia menuturkan, CrowdStrike hendak mengambil langkah- langkah“ buat menghindari perihal semacam ini terjalin lagi,” bagi statment di web CrowdStrike.
“ Kami sudah memobilisasi segala CrowdStrike buat menolong Kamu serta regu Kamu” pulih dari pemadaman listrik, kata CEO kepada pelanggan.
Tetapi, perihal ini lebih gampang diucapkan daripada dicoba: Mengawali ulang sistem secara manual membutuhkan waktu serta kemampuan yang tidak dipunyai sebagian pelanggan, seperti itu sebabnya industri lelet buat pulih dari pemadaman IT.
Mantan CEO McAfee Dave DeWalt berkata kepada CNN sekelompok zona swasta serta lembaga pemerintah bekerja semalaman buat“ membenarkan ancaman” serta menciptakan pemecahan terhadap pemadaman IT global. Ia berkata ia menerima panggilan tersebut, tercantum Tubuh Keamanan Siber serta Infrastruktur dan organisasi swasta serta pemerintah yang lain.
Microsoft merilis statment pada tengah hari waktu setempat yang menarangkan situasinya.
” Kemarin, CrowdStrike merilis pembaruan yang mulai berakibat pada sistem TI secara global,” tulis CEO Microsoft Satya Nadella yang diunggaj di X.
Kami menyadari permasalahan ini serta bekerja sama dengan CrowdStrike serta segala industri buat membagikan panduan teknis serta sokongan kepada pelanggan supaya bisa bawa dengan nyaman sistem mereka kembali online.
Average Rating